Orang tua oh orang tua….

3idade

Orang tua tuh bisa berarti (1) orang yang sudah tua (2) orang yang lebih tua (3) orang yang dituakan atau (4) orang yang melahirkan kita dan mendidik kita. Orang tua bisa dalam bentuk penghargaan atau dalam bentuk atau makna sebenarnya.

Nah, yang mo dicurhatin kali ini adalah orang tua yang tua dan melahirkan dan atau mendidik kita, ayah dan ibu.

Mungkin pada ga inget bagaimana ayah dan ibu mendidik kita waktu kecil untuk bisa bicara, menikmati makanan, berjalan, berlari, mengambil keputusan. Melindungi kita dari bahaya, mengajarkan kebaikan untuk masa depan. Mungkin yang teringat adalah betapa bawelnya ayah dan ibu, suka melarang, marah, mukul.

Orang tua….

Mungkin kita tersadar waktu kita menjadi orang tua. Gimana susah dan sabarnya jadi orang tua. Apalagi dengan anak yang lebih dari satu dengan sifat yang beragam. Ada anak yang suka tantrum, ada anak yang pendiam banget sampai ga ngerti harus digimanain, ada yang ngelawan terus, ada yang nanya melulu, ada yang suka mukul. Macem-macem

Ko belum pernah jadi orang tua, jadi ga tau rasanya….

Pada satu masa, saat orang tua menjadi beneran tua, mereka akan kembali kayak anak-anak: berjalan harus ditatah (dituntun), buang air harus dibersihkan, membaca kembali dituntun. Namun yang bikin sedikit berat adalah: mereka orang tua. Perasaan mereka semakin lama semakin sensitif dan peka. Hal-hal kecil yang kita anggap tidak apa-apa buat mereka menjadi sesuatu yang besar.

Sedikit intonasi yang berbeda akan menyebabkan mereka sedih. Sedikit argumen akan menyebabkan mereka ngambek. Dan yang Ko rasakan adalah kesulitan dalam mengkompromikan keinginan. Samalah kayak waktu kita kecil pengen jalan-jalan ke monas tapi ibu dan bapak ga punya waktu. Bedanya, kita nangis guling-guling kalau orang tua cuma terdiam (atau nangis diam-diam).

Ko mengurus orang tua dengan daya ingat dan kesadaran menurun cuma 3 bulan. Selama itu membimbing ibu supaya beliau bisa fokus dan menjalankan kegiatan sehari-hari seperti membimbing anak kecil yang baru mengenal dunia.

Akibat tumor otak yang diam-diam dideritanya, ibu mulai lupa bagaimana mengiris bawang, membaca buku, membaca kitab suci, mengemukakan maksud yang beliau ingin sampaikan. Semua isi dalam kepalanya tidak bisa dicurahkan dan menyebabkan emosi yang diakhiri dengan desahan: ya udah….

Ya… udah… sambil berpaling kesal.

yang paling menakutkan, karena beliau tidak bisa menyampaikan keinginan tapi tahu yang diinginkan, bisa saja beliau tiba-tiba hilang. Untuk print buku tabungan katanya. Ko yang panik mengetahu beliau pergi mendapati beliau tertawa lebar sambil menunjukan buku tabungan dengan data terbaru. Entah bagaimana beliau bisa naik turun angkot dan meminta petugas bank buat melakukan keinginan beliau. Sulit untuk mengetahui melalui menerka-nerka.

video-kartun

Salah satu “pertengkaran” kami adalah saat mencari saluran tivi yang menayangkan upin dan ipin, kartun kesayangan ibu. Si botak katanya. dan Ko yang ga mengerti sibuk mencari program apapun yang menunjukan kebotakan. Sampai akhir hayatnya, Ibu tidak lagi mencari si Botak kembar karena gagal menunjukan pada Ko.

Kesedihan lainnya adalah saat beliau tidak bisa lagi bilang: jangan pergi waktu Ko pamit pulang. Beliau hanya menarik tangan Ko dengan tatapan penuh arti sambil tersenyum.Tapi Ko harus pulang karena besok harus kerja. Dan ekspresi wajahnya terus membayangi sampai sekarang karena itu saat terakhir melihatnya sehat.

Ko kembali bertemu beliau saat terbaring koma selama sebulan….

Jadi, Ko mengerti ketika seorang teman bercerita tentang ayahnya yang keras kepala meski terbaring akibat stroke. “Bapak ga mau terapi panas”. “Bapak pengen dibawa pulang”. “Bapak maksa makan kepiting”.

Anak-anaknya berusaha keras untuk menjaga bapak sehat tapi bapak memaksa untuk melaksanakan keinginannya. Ko ga bisa berpendapat tapi Ko merasakan kesulitan mereka. Melarang dengan sekeras hati bisa dianggap melawan.

Tapi masa itu akan terjadi pada orang tua kita dan kita nantinya. Jadi, bersabarlah teman yang mengalami seperti masa-masa Ko dengan ibu atau teman Ko dengan ayahnya.

Selama orang tua masih ada di dunia, pintu surga, rahmat tuhan dan berkat tuhan akan selalu terbuka….

Selamat berbakti.