Perjalan sejauh ini: Tumor – Paska operasi

Empat hari menunggu itu serasa berbulan-bulan. Rasanya lama banget. Gw bahkan lupa hari dan tanggal. Banyak dilewatkan dengan menjahit kristik dan tidur. Gw berusaha belajar memasang bebat sendiri. Bebat itu membantu supaya dada gw ga banyak bergerak dan jadi nyeri. Setelah bebat merosot terus, gw kira gw harus punya beha yang nyaman dan tidak ketat. So gw beli online bra sport yang diagung-agungkan sebagai magic bra. Lumayan.

Mandi gw dengan cara di lap. Gw bisa mandi sendiri karena terlatih mengurus diri pasca operasi. Ini bukan operasi pertama gw: tangan kiri, perut kanan bawah karena usus buntu dan sekarang ini. Gw ga berani melihat jahitan yang diperban.

Senin (28) tiba. Gw mendaftar online, jadi sampai sana gw langsung ke meja pendaftaran online. Gw diminta ke loket 13 untuk BPJS kemudian balik ke meja pendaftaran online menyerahkan rujukan dan surat konsul kemudian diberi nomor. Setelah itu diberi pengantar ke poli bedah dan menunggu sampai jam 11. Menunggu di Musholla yang berdekatan dengan kandang rusa sampai jam 10.30. Kembali ke poli bedah. Menunggu

Dokter datang jam 11 lewat. Menunggu lagi sampai gw dipanggil. Gw dah bisa ketawa lega. Dokter bilang dah ga nangis lagi ya dah bisa ketawa. Perban dibuka oleh dokter koas wanita dan buset…. nyeriiiiii….. “dah mau kering kok” kata dokter koas.

“Bagus kok” Dokter bilang. Ternyata gw ga dijahit tapi dilem, jadi gw ga ngerasain ngilu saat benang dicabut, cuma nyeri saat plester perban dibuka. Gw diminta kembali lagi nanti saat hasil PA. Gw ga bisa diskusi lama karena dokter koas ngegiring gw keluar. Gw masih mau tanya tentang bagaimana perawatan paska operasi, bagaimana penanggulangan tumor di payudara kiri gw, apakah ada yang harus dilakukan?

Oh well, next time mungkin.

Dada gw masih terasa nyeri kadang-kadang, apalagi kalau terguncang. Selain itu gw merasakan bahwa ada massa yang keras dibawah bekas operasi. Gw ga berani megang, gw cuma membersihkan saat mandi dengan tidak menekan keras-keras kemudian mengusapkan antibiotik di luka operasi, mengingatkan kembali adanya kemungkinan tumor baru. Dokter bilang sih semua tumor sudah diangkat tapi gw tetep cemas.

Gw balik ke rumah Senin malam. Dijemput abah. Kakak gw bilang: “operasi lagi bah” Abah cuma ketawa aja. Gw memang ga memberi tahu banyak orang. Gw ga sanggup kalau ditanya-tanya. Sedih rasanya. Apalagi dengan ketidakpastian gini. Gw cuti kerja sampai lebaran. Pengen sendiri dan belajar menerima bahwa mungkin satu saat gw akan mengalami masa-masa sulit.

Let me enjoy my last times.

Gw masih menunggu telepon dari RS untuk megetahui hasil PA. Semoga setelah lebaran….

Leave a comment